Selasa, 29 Desember 2009

Kematian Aneh Ratusan Saintis Dunia (Tamat)

Doktor Ivan Glebov dan Doktor Alexi Brushlinski (Keduanya meninggal Januari 2002). Glebov dan Brushlinski merupakan pakar mikrobiologi asal Rusia. Keduanya anggota dari Russian Academy of Science. Mereka berdua tewas akibat serangan para bandit yang diduga anggota mafia Rusia di Moskow.

Tanya Holzmayer (Usia 46 tahun, meninggal 28 Februari 2002). Pada hari yang naas itu, Holzmayer yang merupakan ahli mikrobiologi asal Rusia tewas ditembak oleh rekan kerjanya sesama ahli mikrobiologis bernama Guyang “Mathew” Huang, 38, saat dia menerima pizza dari Huang. Holzmaer tewas seketika dengan luka tembak di kepala dan di dada. Setelah menembak Holzmayer, Huang melarikan diri dan sempat menelpon isterinya jika dia juga akan bunuh diri. Tak lama kemudian Huang juga menembak dirinya sendiri dan tewas. Mereka berdua diketahui tengah meneliti sistem pertahanan tubuh terhadap virus HIV.

Robert Leslie Burghoff (Seorang saintis spesialisasi virus. Usia 45 tahun, meninggal pada 20 November 2003 akibat tabrak lari di South Braeswood, Texas).

Roman Kuzmin (Seorang mahasiswa di Connecticut asal Rusia. Meninggal Desember 2002, usia 24 tahun, setelah ditabrak oleh sebuah kendaraan). Kuzmin dikenal sebagai seorang mahasiswa yang sangat cerdas dan berdedikasi dalam ilmu bedah tulang. Kuzmin yang asal Rusia ini meninggal dunia ditabrak sebuah kendaraan. Polisi hanya menyatakan jika Kuzmin menjadi korban tabrak lari.

Dr. Roger (Meninggal musim panas tahun 2003)

Robert Aranosia (Seorang peneliti medis. Meninggal di usia 61 tahun dalam suatu kecelakaan lalu lintas, 18 Desember 2003)

Todd Kauppila (Usia 41. Meninggal 8 Mei 2005). Kaupilla merupakan ahli dalam bidang organ dalam di Rumah Sakit Los Alamos. Kematiannya misterius.

Leonid Strachunsky (Meninggal 8 Juni 2005). Spesialisasi Strachunsky adalah membuat pertahanan mikroba bagi senjata kimia. Strachunsky ditemukan meninggal dunia di kamar hotelnya di Moskow, dalam perjalanannya dari Smolensk menuju Amerika Serikat. Hasil penyelidikan menyebutkan jika kematiannya terkait dengan kasus pembunuhan terhadap seorang peneliti senior senjata biologi di Tver, Russia.

Mohammed Munim al-Izmerly (Meninggal April 2004). Saintis Irak ini ditembak tepat di kepalanya dalam suatu insiden di Amerika.

Ilsley Ingram (Usia 84 tahun, meninggal 12 April 2004 dalam kasus yang masih menjadi misteri). Ingram adalah Direktur dari Supraregional Haemophilia Reference Centre dan The Supraregional Centre for the Diagnosis of Bleeding Disorders di St. Thomas Hospital di London.

William T. McGuire (Usia 39 tahun, meninggal 5 Mei 2004). McGuire merupakan saintis senior di NJ University dan Senior Analisis Program di New Jersey Institute of Technology di Newark. Dia merupakan salah satu dari pakar dunia di bidang mikrobiologi.

Antonina Presnyakova (Usia 46 tahun, meninggal 25 Mei 2004). Seorang saintis Rusia yang bekerja dalam riset senjata biologi di sebuah laboratorium di Siberia. Keterangan resmi menyebutkan jika Presnyakova meninggal akibat virus Ebola.

Dr. Paul Norman (Usia 52 tahun, meninggal 27 Juni 2004). Seorang jenius di bidang senjata kimia dan biologi yang tewas dalam suatu kecelakaan pesawat bermesin tunggal, Cessna 206 di Devon.

Dr. Larry Bustard (Usia 53 tahun, Meninggal 2 Juli 2004 tanpa sebab yang jelas). Doktor Bustard merupakan saintis di Department of Energy Laboratorium Sandia di Alburqueque yang salah satu fokus penelitiannya adalah virus anhtrax. Bersama timnya, Bustard mengembangan teknologi baru guna melawan serangan senjata biologi dan kimia.

Professor John Clark (Usia 52 tahun, meninggal dunia 12 Agustus 2004. John Clark adalah seorang pakar di bidang bioteknologi yang sukses mengembangkan teknik modifikasi bagi beberapa tema penelitiannya, antara lain dalam teknologi kloning.

Mohammed Toki Hussein al-Talakani (Usia 40 tahun, meninggal 5 September 2004). Al-Talakani merupakan seorang ilmuwan Fisika Nuklir di Irak sejak ahun 1984. Dia tewas ditembak orang tak dikenal di Mahmudiya, Baghdad selatan.

Matthew Allison (Usia 32 tahun, meninggal 13 Oktober 2004). Saintis ini meninggal dunia saat membuka mobilnya yang terparkir di Osceola County, Fla., Wal-Mart Store. Mobil Allison langusng meledak ketika dia membuka pintunya. Allison merupakan seorang peneliti di bidang Biologi Molekuler dan Bioteknologi.

Masih ada ratusan saintis lagi dalam daftar kematian yang aneh dan misterius. Kasus seperti ini juga pernah menimpa seorang mahasiswa asal Indonesia, yang menemui kematian secara misterius di Singapura, yakni David Hartanto Wijaya.

David Dibunuh MOSSAD?

David Hartanto merupakan lulusan SMAK 1 Penabur Jakarta dan pernah mewakili Indonesia dalam ajang Olimpiade Matematika Internasional. David melanjutkan pendidikannya di Nanyang Technological University (NTU) melalui jalur beasiswa dan mengambil jurusan Teknik Elektro. Keterangan resmi menyebutkan jika David bunuh diri setelah menikam menikam Profesor Chan Kap Luk, dosen yang mengurusi tugas akhirnya di NTU pada 2 Maret 2009. Namun semua fakta yang ditemukan di lapangan membantah asumsi ini dengan tegas.

Data tentang David dan FYP (Final Year Project) nya telah dihapus dari database NTU. Hanya dalam 2 hari, NTU langsung menghapus data topik FYP yang sedang David kerjakan. Dalam tugas akhirnya, David diketahui mengerjakan proyek prestisus dalam sistem surveillance system 3D, suatu teknik pengintaian yang sangat berharga dalam kerja intelijen. Proyek ini seharga 500 ribu dollar, namun jika dikembangkan lebih lanjut maka menjadi satu terobosan baru di bidang pengintaian.

Sejumlah kejanggalan yang sangat jelas tentang kematian David menimbulkan dugaan jika David sengaja dibunuh dan penemuannya dicuri. Semua orang tahu, Singapura adalah basis gerakan intelijen Zionis-Israel di Asia Tenggara dan Pasifik. Apakah dengan ini berarti MOSSAD berada di balik kematian David? Bukan mustahil.

Di Indonesia, kasus kontroversial lainnya adalah soal fasilitas penelitian Angkatan Laut AS (Naval Medical Research Unit), NAMRU yang sangat kontroversial. Dr. Siti Fadhilah Supari adalah salah satu korban dari kasus ini dengan tidak dipilih lagi oleh Presiden SBY dalam susunan kabinet periode 2009-2014. Presiden Sby malah menunjuk dokter Endang Sedyaningsih, seorang pejabat Eselon II yang dikenal sangat dekat dengan NAMRU sebagai Menteri Kesehatan. Keberpihakan Endang dengan Amerika jelas dengan dimasukkannya memelihara kerjasama dengan AS dalam program seratus harinya.

Kontrol Populasi

Banyak orang percaya, dibalik semua kematian misterius ratusan saintis dunia, semua ini terkait dengan program pembatasan populasi umat manusia yang memang telah lama dilancarkan konspiran globalis. Perang merupakan program yang paling jelas bisa dilihat, sedangkan operasi-operasi tertutup lainnya adalah dengan menyerang suatu negara atau wilayah dengan penyakit, wabah, atau pun dengan menyusupkan agen-agen kimia pembunuh ke dalam bahan makanan dan obat-obatan medis seperti yang telah dilakukan mereka dalam menunggangi Codex Alimentarius yang berada di bawah PBB. Percaya atau tidak, Indonesia merupakan laboratorium terbesar mereka saat ini. (Tamat/ridyasmara)

Senin, 21 Desember 2009

Kematian Aneh Ratusan Saintis Dunia (2)

Sejak dua dekade terakhir, ratusan ilmuwan dan orang-orang jenius dunia menemui ajal dengan cara yang janggal. Dalam tulisan pertama sudah disinggung sedikit apa-apa saja yang menyebabkan kematian mereka.

Tulisan ini hanya membatasi siapa saja ilmuwan dan orang jenius dunia yang tewas sejak dari tahun 1990-an hingga 2009. Inilah nama-nama ilmuwan yang tewas yang sempat dicatat oleh berbagai suratkabar dunia (pemberitaannya sangat kecil) dan juga berbagai situs yang dikelola aktivis anti globalis:

Doktor Jose Trias (Meninggal dibunuh 19 Mei 1994). Doktor Trias dan istrinya dibunuh di rumah mereka sendiri di Chevy Chase, Maryland AS. Sebelum kematian mendatanginya, Trias bertemu dengan seorang wartawan sahabat mereka dan menceritakan jika mereka akan mengekspos tindakan kriminal dari HHMI (Howard Hughes Medical Institute) yang menjadi donatur sejumlah penelitian ilmiah yang ditujukan untuk operasi-operasi rahasia “hitam” (Black Ops research).

Doktor Jawad Al Aubaidi (Meninggal di Irak tahun 1994). Al Aubaidi merupakan seorang dokter kelahiran Irak lulusan Cornell University. Dia direkrut untuk memimpin proyek penelitian Biowar Mycoplasma, di mana salah satu proyeknya adalah memberi muatan dari gerakan super cepat dari Mycoplasma Missles dengan Strain. Berita di berbagai suratkabar menyebutkan Doktor Ubaidi dibunuh oleh Mossad dengan menabrakkan sebuah truk saat Ubaidi tengah turun dari mobil untuk mengganti bannya yang kempes di tepi jalan.

Doktor Tsunao Saitoh (Meninggal 7 Mei 1996 dalam usia 46 tahun). Doktor Saitoh merupakan salah seorang pakar di bidang protein abnormal dalam kasus Alzheimer. Tanpa sebab yang jelas, dia ditembak mati bersama dengan anak perempuannya, di LaJolla, California.

Profesor Jonathan Mann (Meninggal September 1998, di usia 51 tahun). Jonathan Mann menjabat sebagai Direktur pendiri Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk program AIDS-Global dan mendirikan Proyek SIDA di Zaire. Proyek ini sangat komprehensif dalam upaya penelitian AIDS di Afrika pada waktu itu. Pada tahun 1986, Jonathan Mann bergabung dengan WHO untuk memimpin respon global melawan AIDS. Dia menjadi direktur program global WHO pada AIDS yang kemudian menjadi program UNAids. Dia juga kemudian menjadi Direktur Francois-Xavier Bagnoud Pusat Kesehatan dan Hak Asasi Manusia, yang didirikan di Harvard School of Public Health pada tahun 1993. Pada awal tahun 1998, dia menimbulkan kontroversi ketika dengan terbuka dia menuding US National Institutes of Health telah melanggar hak asasi manusia dengan menyengaja tidak bertindak cepat untuk mengembangkan vaksin AIDS. Dia tewas di dalam pesawat dalam Penerbangan Swissair 111 di Kanada.

Elizabeth A. Rich, MD (Meninggal 10 Juli 1998, dalam usia 46 tahun). Dia adalah asisten senior profesor di Department of Medicine, University Hospitals CWRU dan dari Cleveland. Selain itu, dia juga seorang anggota komite eksekutif untuk Pusat Penelitian AIDS dan Bio-safety yang emiliki akses tingkat 3 pada fasilitas laboratorium khusus penanganan HIV, TB, dan penyakit lainnya. Elizabeth A. Rich tewas dalam suatu kecelakaan lalu lintas saat mengunjungi keluarganya di Tennessee.

Profesor Sidney Harshman (Meninggal 25 Desember 1997, dalam usia 67 tahun). Harshman merupakan pakar di bidang mikrobiologi dan imunologi, dan seorang spesialis langka di bidang Alfa-Stafilokokal Poison. Dia tiba-tiba diketemukan meninggal dunia dan pernyataan resmi menyebutkan diakibatkan oleh komplikasi diabetes.

Markus Purdey, seorang pengacara berani yang tengah mengusut kasus sapi gila. Dia tewas dalam satu kecelakaan lalu lintas misterius dan rumahnya dibakar habis, dipercaya untuk menghilangkan sejumlah arsip penting yang berisi bukti-bukti tentang keterlibatan lembaga penting dalam kasus sapi gila.

Dr C. Bruton, seorang spesialis Creutzfeldt-Jakob (CJD) yang langka di dunia. Bruton tewas dalam satu kecelakaan mobil sebelum karyanya yang akan mengejutkan publik terkait CJD dipublikasikan dalam sebuah acara seminar.

Doktor Linda Reese (Meninggal 25 Desember 2000, dalam usia 52 tahun). Beberapa hari setelah mempelajari sampel dari Tricia Zailo, 19, seorang mahasiswa tingkat dua di Michigan State University, Linda Reese meninggal dunia. Tricia Zailo sendiri sebelumnya meninggal pada 18 Desember 2000. Doktor Reese merupakan seorang ahli mikrobiologi.

Doktor Mike Thomas (Meninggal 16 Juli 2000, pada usia 35 tahun). Beberapa hari setelah memeriksa sampel yang diambil dari seorang gadis berusia 12 tahun yang didiagnosis mengidap meningitis, Doktor Thomas menemui ajal. Gadis itu sendiri selamat. Thomas merupakan seorang ahli mikrobiologi di Crestwood Medical Center di Huntsville.

Walter W. Shervington, MD (Meninggal 15 April 2000, pada usaia 62 tahun). Dia meninggal dunia dengan sebab penyakit kanker di Tulane Medical Hospital. Shervington merupakan seorang penulis yang angat detail, juga seorang dosen sekaligus peneliti tentang kesehatan mental dan AIDS di African-American Society.

Doktor Jeffrey Paris Wall (Meninggal 6 November 2001 dalam usia 42 tahun). Mayatnya ditemukan tergeletak di lantai tiga areal parkir di kantornya. Dia pernah belajar di University of California, Los Angeles. Wall adalah seorang ahli biomedis yang mengkhususkan diri dalam bidang paten dan kekayaan intelektual.

Lima Pakar Mikrobiologi yang tidak diumumkan namanya pada 4 Oktober 2001 tewas dalam “kecelakaan” pesawat udara. Sebuah rudal menghancurkan pesawat mereka yang tengah berada di atas Laut Hitam dekat perbatasan Rusia. Mereka sedang dalam perjalanan dari Israel ke Rusia (Novosibirsk) untuk suatu kepentingan yang tidak diumumkan. Novosibirsk merupakan rumah bagi ilmuwan Siberia. Di daerah ang hanya dihuni 2,5 juta orang terdapat lebih dari 50 fasilitas riset di sana dan 13 universitas.

Profesor Janusz Jeljaszewicz (Meninggal 7 Mei 2001). Penyebab kematiannya tidak diungkapkan. Profesor Jeljaszewics merupakan seorang ahli Staphylococcus dan Infeksi stafilokokus.

David W. Barry (Meninggal 28 Januari 2002, pada usia 58 tahun). Asisten senior profesor yang telah menemukan AZT, obat antivirus pertama pengobatan yang efektif untuk AIDS. Penyebab kematiannya tidak diumumkan.

Doktor Benito Que (Meninggal pada 6 Desember 2001 setelah sempat koma saat ditemukan pada tanggal 12 November 2001, usianya 52 tahun). Doktor Que yang merupakan seorang ahli Bilologi Sel dan terlibat aktif dalam riset meneliti onkologi hematologi mengalami tindak kriminal berupa penjambretan dan koma. Tubuhnya ditemukan di jalan dekat laboratorium tempatnya bekerja di University of Miami Medical School. Namun yang mencurigakan, pihak keamanan menyebutkan jika kematian Doktor Que bersifat alami karena serangan jantung.

Doktor Vladimer Pasechnik (Meninggal 23 Desember 2001 dalam usia 64 tahun). Dia ditemukan tewas di Wiltshire, Inggris, sebuah desa di dekat rumahnya namun dengan pelaporan dua tanggal yang berbeda: 21 November dan 23 Desember 2001. Doktor Pasechnik termasuk salah satu ilmuwan Rusia yang membelot ke Inggris dan menjadi pakar nomor wahid dari apa yang disebut dalam program senjata biologis. Dia juga terlibat dalam peneliian tentang wabah Flu tipe A. Doktor Christopher Davis dari Virginia menyatakan bahwa penyebab kematian adalah stroke. Doktor Davis adalah anggota intelijen Inggris yang mendampingi Doktor Pasechnik pada saat pembelotannya. Doktor Pasechnik juga terlibat dalam riset tentang Anthrax yang didanai CIA. (bersambung/ridyasmara)

Minggu, 20 Desember 2009

Kematian Aneh Ratusan Saintis Dunia (1)

Beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan seorang tokoh sepuh dalam pergerakan Islam dan mendapat berbagai “warisan” yang tidak ternilai harganya. Salah satu warisan itu berupa “Program Delete” atau Program Penghapusan yang dilakukan konspiran globalis terhadap siapa pun yang dikehendaki mereka.

“Mereka, musuh-musuh Islam itu, telah lama membuat satu daftar siapa saja orang yang dianggap musuh besar, musuh yang bisa dirangkul atau dimanfaatkan (ditunggangi), dan musuh yang tidak perlu ditakutkan. Kriteria musuh yang tidak perlu ditakutkan adalah siapa pun yang menentang kerja mereka namun musuh-musuh itu tidak mempunyai kemampuan apa-apa selain mengutarakan penentangannya. Mereka bisanya hanya ikut demo misalnya, tanpa sungguh-sungguh menjalani hidup dengan perlawanan dan perjuangan. Paginya ikut demo namun siangnya sudah kongkow-kongkow di mall misalnya, sambil asyik menikmati makanan dan minuman yang nyata-nyata sebagian labanya dialirkan ke Israel.

Sedangkan kriteria musuh yang bisa dirangkul atau dimanfaatkan adalah orang-orang yang menentang agenda besar mereka, terdiri dari orang-orang pintar, well educated, namun bisa dijinakkan dengan berbagai kenikmatan atau kenyamanan seperti jabatan, kekuasaan, harta, atau dengan disodorkan perempuan.

Dan yang terakhir adalah kriteria musuh yang benar-benar harus diwaspadai. Yang terakhir ini terdiri dari orang-orang expert bahkan jenius, namun memiliki pandangan hidup yang fundamentalis dan selama hidupnya dipergunakan untuk berjuang melawan agenda besar mereka tanpa kompromi. Sosok yang terakhir ini malah jarang yang terkesan fundamentalis dari luarnya. Tidak bisa “dibeli” dengan kursi kekuasaan atau yang lainnya, tidak bisa dirayu, dan mereka tidak takut mati. Orang-orang terakhir inilah yang paling ditakuti musuh-musuh Islam. Sebab itu berhati-hatilah,” demikian salah satu paparannya.

Program Penghapus (Vanished Programme)

Terhadap orang-orang jenius namun memiliki pandangan hidup fundamentalis, yang tidak takut mati atas segala yang diperjuangkannya, para musuh-musuh al-haq ini membuat satu program yang disebut sebagai Program Penghapusan. Ini sama artinya dengan Program Penghilangan secara paksa. Strateginya bisa dengan diculik lalu dibunuh di suatu tempat terpencil dan mayatnya tidak bisa ditemukan, diberi racun yang mematikan, dibunuh dengan cara seolah-olah mengalami kecelakaan lalu lintas, dibunuh dengan suatu rekayasa tertentu, atau dibunuh dengan cara yang benar-benar kasar dan terbuka seperti yang banyak ditampilkan dalam film-film Hollywood, seperti meledakkan mobilnya saat target memutar kunci pintu mobil atau kunci starternya, dan sebagainya. Tujuannya satu: menghilangkannya. To Vanished.

Apa yang dipaparkan tokoh sepuh ini ternyata bukan isapan jempol. Salah satu rentetan kejadian yang sungguh-sungguh terjadi adalah apa yang menimpa puluhan (dicurigai ratusan) ilmuwan atau saintis ternama atau jenius dunia yang tewas secara ganjil dalam dua dekade terakhir ini.

Mereka banyak yang menemui ajal dengan cara yang tidak biasa.Ada yang meninggal karena suatu penyakit yang dalam riwayat kesehatannya tidak tercantum, ada yang ditemukan tewas ditembak orang tak dikenal namun dikatakan bunuh diri, ada yang meledak bersama bom yang diletakkan di mobilnya, ada yang tewas dengan leher menganga dan apartemennya terbakar habis, ada pula yang lenyap begitu saja bagai ditelan bumi saat berjalan-jalan kaki di pagi hari, dan sebagainya.

Para ilmuwan ini kebanyakan berasal dari disiplin ilmu bioteknologi dan juga farmasi. Dari yang tengah melakukan riset terhadap berbagai sampel virus, hingga yang tengah dipekerjakan angkatan bersenjata Amerika di dalam unit rahasia untuk meneliti berbagai senjata bio-kimia seperti anthrax dan cacar.

Mereka juga terdiri dari berbagai macam lapisan, dari segelintir mahasiswa jenius yang memiliki minat yang sangat tinggi dalam memecahkan berbagai pertanyaan yang ada di kepalanya, hingga seorang profesor ahli yang sangat berpengalaman. Mereka semua dengan berbagai keahliannya yang tinggi, dianggap sangat membahayakan agenda besar kelompok globalis ini sehingga dimasukkan dalam “daftar hapus”.

Sejumlah kalangan telah mempertanyakan hal ini, namun lagi-lagi yang ditemukan adalah keterangan resmi yang sama sekali tidak memuaskan. Banyak pihak meyakini jika semua itu didalangi oleh tangan-tangan yang tidak terlihat, tidak tersentuh hukum, namun memiliki berpengaruh yang sangat kuat di tingkat internasional.

Anehnya lagi, semua itu tidak menjadi berita besar yang dimuat di berbagai suratkabar dan majalah dunia. Tak urung, semua ini menimbulkan jutaan tanda tanya di benak banyak orang. Teori konspirasi pun bermunculan dengan berbagai versi. Semuanya masih menjadi praduga yang sangat sulit dilacak kebenarannya, walau bukan mustahil dalam suatu waktu akan terbongkar habis.

Agenda Besar Konspiran Globalis

Siapa yang dimaksudkan dengan Konspiran Globalis? Apa sebenarnya agenda besar mereka? Secara bercanda, JK Rowling di dalam Harry Potters menamakan mereka dengan “Dia yang tidak boleh disebut namanya”. Ini sepertinya tepat. Kelompok konspiran globalis merupakan kelompok yang sangat berpengaruh, super kaya, anti agama langit (namun mempersembahkan dirinya untuk melayani Iblis atau Lucifer), dan memiliki banyak sekali nama dan kelompok, seperti Illuminaty, Freemasonry, Bilderberger, Bohemian Groove, Templar, Zionis, Rosikrusian, Liberalis, dan sebagainya.

Selain organisasi atau perkumpulan atau persaudaraan induk yang bersifat rahasia, mereka juga membuat banyak sekali tentakel-tentakelnya yang bekerja sepenuhnya untuk mempercepat pencapaian agenda mereka ini. Tentakel-tentakelnya antara lain Trilateral Commission, United Nations dan semua lembaga di bawahnya, World Bank, IMF dan semua perbankan internasional, Jaringan Liberal dan Neo Liberal, dan laon-lain. Mereka bergerak di semua bidang kehidupan, terutama di bidang ekonomi, politik, dan media (baik media ilmiah maupun hiburan). Guna mendukung semua itu mereka dengan serius juga menguasai industri militer dunia.

Agenda mereka adalah apa yang telah dicantumkan di lembaran satu dollar AS, yakni “Novus Ordo Seclorum” atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai “The New World Order”. Kita menyebutnya sebagai “Tata Dunia Baru”. Pelaksanaan menuju ke arah itu disebut sebagai Globalisasi.

Novus Ordo Seclorum merupakan Satu tatanan dunia baru di mana mereka sebagai TUAN sedangkan orang di luar mereka sebagai budak. Tata Dunia Baru yang sepenuhnya sekular (seclorum) dimana semua agama langit hancur (yang ada cuma sebatas ritual dan atribut-atribut luarnya, sedangkan esensi agama itu sendiri musnah. Kaum Muslimin cuma mengerjakan sholat, puasa, pergi haji, zakat dan sedekah, dan hanya mencantumkan Islam di KTP-nya, namun lalai dalam berjuang menegakkan tauhid di muka bumi dengan sebenar-benarnya tauhid, menyerahkan loyalitas sepenuhnya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dan bukan kepada sesama manusia). Di dalam tatanan baru itu, semua agama langit tinggal sekadar kulit luarnya, dan mayoritas manusia telah memeluk agama baru yakni “Pluralisme” yang dianggap universal.

Siapa mereka yang disebut sebagai Konspiran Globalis itu? Mereka adalah elit dunia seperti Rotshchild, Rockefeller, Dinasti Bush, Dinasti Windsor, dan sebagainya. Sebagian besar dari mereka menghindari sorotan pers dan bergerak di bawah tanah secara sangat rahasia. Mereka adalah penerus (dalam arti sesungguhnya, karena memiliki garis darah yang sama) cita-cita dari Namrudz dan Firaun. Agama mereka pun sama, yakni Kabbalah. Merekalah yang berada di balik semua konspirasi dunia, seperti halnya rentetan kematian yang janggal yang menimpa para ilmuwan dunia selama dua dekade terakhir. Siapa saja saintis itu dan bagaimana mereka menemui ajal? (bersambung/ridyasmara)

Tersebarnya Rencana Konspirasi 2012

Percaya pada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima. Sedari kecil kita sudah mengetahui ini. Sedang kapan tepatnya hari kiamat itu, tidak seorang pun di dunia ini yang mengetahuinya dengan pasti. Terkait dengan Konspirasi 2012 yang mengatakan jika pada tahun itu, tepatnya tanggal 21 Desember 2012 sebagai hari kiamat, tentu hal ini bukan berasal dari Islam. Sudah banyak buku-buku yang mengupas tentang hal ini, baik dipandang dari sudut keislaman, dari sudut ilmiah, maupun dari sudut ramalan yang tak jelas juntrungannya. Banyak orang di dunia ini sekarang sibuk membahas soal apa yang akan terjadi pada tahun 2012, dari manusia yang berpredikat dukun hingga para astronom dan pakar astro-fisika.

Hanya saja, dari spektrum manusia yang amat luas itu—dari orang yang irrasional seperti para dukun dan peramal, hingga ahli-ahli perbintangan dan sainis—banyak dari mereka yang bertemu dan yakin jika pada tahun itu memang akan terjadi “sesuatu”.

Para dukun dan peramal mengatakan hal itu berdasarkan ramalan kalender suku Maya yang memang memiliki ketepatan yang luar biasa, bahkan bila disandingkan dengan dengan sistem kalender Gregorian yang sekarang dipakai oleh mayoritas manusia di dunia ini. Suku Maya meramalkan jika pada dunia akan mengalami “pemurnian” pada tanggal 21 Desember 2012, yang memakan korban manusia dalam jumlah yang banyak.

Sedangkan para ahli perbintangan dunia, termasuk para ahli dari LAPAN, menyatakan jika pada tahun 2012 akan terjadi peningkatan kegiatan matahari. Hal ini sudah pasti akan mempengaruhi iklim dan kehidupan seluruh mahluk yang ada di bumi. Ramalan para saintis ini tentu bukan berangkat dari ramalan suku Maya, namun berangkat dari hasil pengamatan bertahun-tahun terhadap kegiatan matahari dan benda-benda angkasa lainnya. Apakah di tahun itu akan terjadi kiamat? Mereka semua juga tidak memastikannya.

Yang menarik, kalangan Konspirator Globalis yang terdiri dari berbagai perkumpulan rahasia dan elit dunia juga menjadikan tahun 2012 sebagai patokan bagi program-program universal mereka. Beberapa contoh kecil adalah Bilderberger, sebuah kelompok elit paling berpengaruh dunia yang mengendalikan sistem perekonomian dunia dengan berbagai lembaga keuangan internasional termasuk IMF dan World Bank, menetapkan jika tahun 2012 merupakan awal bagi program pasar bebas mereka.

Lalu sejumlah elit di Pentagon juga mematok tahun 2012 sebagai dateline bagi perbaikan menyeluruh (modernisasi) Pentagon setelah ditubruk rudal CALM (Convensional Air Launch Missile) yang mirip pesawat dalam peristiwa 911 tahun 2001. Amerika juga menjadikan tahun 2012 sebagai tahun penyerahan sejumlah pesawat bomber siluman (Stealth) kepada Zionis-Israel.

Lalu WHO juga mematok tahun 2012 sebagai tahun awal bagi program universal Codex Alimentariusnya, yang dipercaya oleh banyak pengamat kesehatan sebagai operasi terselubung untuk meracuni umat manusia lewat zat-zat kimia yang dikatakan sebagai gizi (pasta gigi dengan fluoidenya yang sesungguhnya berbahaya, pemanis buatan aspartame yang juga akan menimbulkan berbagai penyakit dan sebagainya). Untuk yang ini silakan baca buku Jerry D. Gray “Deadly Mist: Upaya Amerika Merusak Kesehatan Manusia” (2009).

Dan banyak lagi program-program universal yang mematok tahun 2012 sebagai titik berangkatnya. Insya Allah, Eramuslim Digest edisi 11 akan mengupas soal Konspirasi 2012 dalam berbagai sudut pandang yang belum ada di dalam buku-buku tentang 2012 yang sekarang sudah banyak di toko-toko buku.

Berbagai program mereka tentang tahun 2012 memang awalnya rahasia, namun ada juga yang dibocorkan ke publik dengan sengaja untuk mengetahui reaksi dunia tentang program mereka. Bukan itu saja, mereka juga telah mempersiapkan berbagai program alternatif lainnya. Kedengarannya bagi kita sepertinya kita terlalu paranoid dengan mereka. Namun percayalah jika banyak peneliti independen, di antaranya Daniel Estulin, seorang jurnalis investigatif dari Kanada, telah bekerja keras selama belasan tahun mengikuti mereka guna menguak apa saja yang mereka rencanakan dan kerjakan terhadap kita semua. Baca pula buku Estulin yang berjudul “The Bilderberg Group”. Anda akan tercengang dan yakin akan hal itu. Bahkan dalam salah satu lampirannya terdapat nama lima orang Indonesia yang ternyata menjadi anggota dari “The Rockeffeler Citizens” bernama Trilateral Commission untuk wilayah Asia-Pacific.

Konspirasi Globalis, dimotori oleh para pemuka Yahudi semacam Rotschild dan Rockefeller, dan juga lainnya, memang bekerja secara keras dan lihai untuk menciptakan satu tatanan dunia baru yang sepenuhnya sekuler yang kita kenal sekarang dengan sebutan The New World Order. Mereka hendak menghancurkan semua agama langit dan menggantinya dengan “Agama Kemanusiaan” yang disebut Pluralisme. Sebab itulah, JIL yang selalu mengusung Pluralisme dianggap sebagai salah satu pelayan dari kepentingan mereka ini.

Ditanyakan di muka jika mereka juga kana mengurangi populasi dunia. Ya, itu benar. Pada saatnya nanti jika The New World Order sudah tegak, yang ada di bumi ini hanya ada dua jenis manusia: TUAN dan BUDAK. Tidak ada yang namanya kelas menengah. TUAN adalah mereka. Dan BUDAK adalah kita. Secara perlahan mereka memang sudah melancarkan pengurangan populasi dengan berbagai virus rekayasa genetika, zat-zat kimia berbahaya yang dinyatakan aman dikonsumsi, gas racun yang disemprotkan oleh pesawat-pesawat jet di langit (Chemtrails), dan banyak lagi. Sistem ekonomi yang tidak adil juga sebenarnya merupakan salah satu strategi pengurangan populasi manusia. Banyak orang miskin yang frustasi kemudian memilih untuk mati, seperti yang banyak terjadi di Indonesia sekarang ini.

Bisa jadi, lewat peperangan di suatu hari mereka akan mengurangi jumlah populasi manusia secara drastis. Ini kelihatannya amat klise. Namun hal itu benar adanya. Hanya saja tidak ada yang tahu apakah tahun 2012 tanggal pelaksanaannya.

Sebagai umat Islam, kita hendaknya berpegangan pada Qur’an dan Sunnah. Zaman di mana umat Islam hidup, sejak zaman Rasulullah SAW hingga hari akhir, sudah disebut sebagai Akhir Zaman. Sebab itu, hanya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya kita menyerahkan loalitas kita sepenuhnya. Bukan pada yang lain. Wallahu’alam bishawab.

Sabtu, 19 Desember 2009

Panglima Mujahidin Jendral As-Syahid Khattab Rahimahullahu

Segelintir manusia yang memikul beban umat, yang mengorbankan kemewahan, ketenangan, dan kemegahan dunia yang mereka miliki untuk perjuanngan dan cita-cita umat islam di belahan dunia lain, segelintir orang yang sanggup bertumpah darah bahkan mngorbankan nyawa yang cuma satu-satunya demi mempertahankan aqidah tauhid agama Allah Swt. Siapakah mereka? Salah satunya adalah panglima mujahidin Jendral Khattab rohimahullahu…

Siapa sebenarnya As-Syahid AL-Khattab ?
Beliau dilahirkan di kota 'Ar'ar sebelah utara Saudi Arabia dengan nama asli Samir bin Sholeh bin Abdillah As-Suwailim pada tanggal 26 Muharram 1389 H (14 April 1969M). beliau mengenyam pendidikan disana sampai kelas 4 ibtida'i dan umurnya ketika itu 10 tahun. Dan di madinah 'Ar'ar ini menurut cerita setiap minggu khattab dan saudara-saudaranya dibawa sang ayah ke pegunungan untuk melatih mereka menjadi generasi yang kuat dan pemberani. Kemudia mereka sekeluarga pindah dari 'Ar'ar tadi ke Tsuqbah sebelah Timur Saudi Arabia dan meneruskan studinya di sekolah Umar Bin Khattab. Sampai akhirnya beliau meneruskan studi di Perusahaan Minyak ARAMCO melalui program kuliah singkat CBC selama waktu 6 bulan. Menurut keluarganya, Khattab adalah pribadi yang cerdas dan pemberani, selalu memperhatikan sekolahnya. Beliau memiliki cita-cita tinggi, bahkan dia bercita-cita mau punya istana yang luas halamannya 3500 meter persegi, dan punya lima mobil pribadi salah satu bermerek super ben, beliau selalu menulis rencana-rencana beliau untuk masa depan di buku catatan pribadi. Khattab adalah anak kelima dari lima bersaudara dan hidup di keluarga yang kuat agamanya dan tidak ketinggalan informasi dunia luar. Makanya beliau tahu dengan peristiwa-peristiwa penting menimpa umat Islam di dunia, seperti invasi Uni Sovyet ke Afghanistan dan Intifadhah di Palestina. Peristiwa ini sangat mempengaruhi pemikiran beliau yang akhirnya merubah semua rencana masa depannya. Sebelum meninggal ayahnya ingin melihat anaknya/Khattab untuk terakhir kalinya, namun keinginan itu tidak terpenuhi karena sang mujahid masih di medan laga. Ibunya yang berkebangsaan Turki sampai sekarang masih hidup. Khattab menguasai 4 bahasa yaitu: Arab, Inggris, Rusia dan Pashtun (salah satu bahasa resmi Afghanistan).
Akhirnya sebelum usianya genap 18 tahun, beliau hijrah ke Afghanistan untuk menjawab panggilan ulama-ulama mujahidin saat itu seperti Asy-Syahid (Insya Allah) Syaikh Abdullah Azzam Rahimahullah, Asy-Syahid (Insya Allah) Syaikh Tamim Adnani Rahimahullah serta Syaikh Usamah bin Muhammad Bin Laden Hafizhahullah meskipun orang tuanya sebenarnya pertama tidak terlalu menyetujuinya.

Di Afghanistan (1987-1994)

Beliau menyelesaikan latihan dasar kemiliteran dalam waktu yang singkat. Kecerdasannya mengundang decak kagum para pelatih. Salah seorang pelatih beliau, Hasan As-Sarehi mengatakan bahwa Khattab selalu merayunya agar dia diletakkan di barisan depan mujahidin saat berhadapan dengan tentara Uni Sovyet.
Dalam waktu enam tahun diwaktu usianya belum genap 24 tahun, Khattab telah menjadi salah satu komandan yang disegani oleh Uni Sovyet. Khattab juga ikut andil dalam operasi serta perencanaan penaklukan kota Jallalabad, Khost, dan Kabul di tahun 1993. Pada penaklukan Jallalabad, saat mujahidin mengambil alih kantor polisi yang digunakan intelijen Sovyet, ditemukan dimana-mana arsip tentang Khattab. Ternyata sepak terjang Khattab diawasi setiap hari, dibuktikan dengan adanya laporan harian tentang Khattab. Bagi Sovyet, Khattab telah mengakibatkan kekalahan serius di setiap medan pertempuran.
Khattab tinggal di Afghanistan dalam waktu yang lama, bahkan setelah Uni Sovyet kalah telak dan mundur dari Afghanistan, beliau bersikeras untuk tidak kembali ke rumah. Menurut saudaranya, sesekali Khattab mengirim video rekaman kegiatannya di Afghanistan saat bertempur ataupun di saat tenang bersama teman-temannya. Ayahnya ikut menonton video tersebut, lalu ayah Khattab berkata: ah ?dia bodoh kalau dia ingin pulang. Ayahnya menyaksikan kehidupan mujahidin di Afghanistan, hidup dalam merdeka dalam menjalankan syari'at Allah SWT, barulah mengerti mengapa Khattab bersikeras untuk tidak pulang ke rumahnya.

Di Tajikistan (1994-1995)

Setelah Sovyet mundur dari Afghanistan, Khattab mendapat berita bahwa ada peperangan lagi di Tajikistan dengan musuh yang sama (Uni Sovyet). Lalu berangkatlah Khattab bersama sekelompok kecil Mujahidin ke Tajikistan.
Di sini Khattab mendapat banyak pengalaman baru yang berharga. Beliau menghabiskan waktu 4 bulan untuk persiapan dari membeli senjata, amunisi, alat komunikasi, serta kendaraan. Khattab bercerita bahwa menyeberangi sungai Jeihun(dekat perbatasan Tajikistan) yang deras merupakan jihad tersendiri. Pertama kali Khattab hanya melatih sekitar 100-120 mujahidin, lalu meningkat menjadi 300-400 orang dan lebih banyak seterusnya. Di sana keadaannya sangat sulit, persenjataan mujahidin yang minim, medan jihad yang merupakan pegunungan berat dengan ketinggian minimal antara 2500-3000m dari permukaan laut, serta bantuan para donatur yang sulit sampai karena medan berat tersebut, disamping perhatian umat Islam dunia yang kurang terhadap Tajikistan. Tetapi Allah SWT selalu menolong mujahidin yang berjihad ikhlas karena ingin mendapat ridho dari-Nya, dan ketika di Tajikistan inilah Khattab kehilangan dua jari tangan kanannya karena sebutir bom tangan buatan sendiri.

Perang Chechnya I (1995-1996)

Pada tahun 1995 terjadilah pemberontakan di Chechnya. Awalnya Khattab berpikir bahwa pemberontakan tersebut yang dipimpin oleh Jenderal Jauhar Dudayev merupakan pemberontakan jenderal komunis biasa dan ini hanya konflik internal dalam Rusia sendiri. Memang media-media di dunia berusaha menutupi masyarakat dunia untuk melihat konflik ini dari pandangan Islam.
Tapi setelah mengetahui yang sebenarnya bahwa Chechnya adalah wilayah dengan penduduk Islam yang ingin memberlakukan syariat Allah SWT dan lepas dari Rusia, barulah beliau bersiap-siap untuk menyambut panggilan jihad tersebut. Khattab berangkat ke Chechnya bersama 12 mujahidin dari Daghestan, Setelah itu Khattab memulai mengadakan program latihan dasar. Tak disangka sambutan dari pemuda di sana sangat luar biasa dan mereka berbondong-bondong untuk bergabung dengan mujahidin. Pernah ada seorang nenek yang menghampiri Khattab dan berkata: Saya ingin lepas dari Rusia dan hidup tenang menjalankan ajaran Islam, kami tidak ingin hidup dijajah Rusia,. Lalu Khattab bertanya:apa yang bisa engkau sumbangkan bagi mujahidin? Lalu nenek itu menjawab, aku tidak punya apapun yang bisa disumbangkan untuk mujahidin kecuali jaket yang sedang saya pakai ini, berikanlah kepada mujahidin. Mendengar ucapan nenek itu, Khattab menangis dan mulai saat itu Khattab berjanji tidak akan meninggalkan mujahidin di Chechnya, akhirnya tidak sekedar melatih, beliau juga bergabung dalam berbagai operasi mujahidin di Chechnya.
Serangan pertama yaitu terhadap konvoi pasukan Rusia yang akan keluar dari kota Vedeno. Makan dalam dua serangan mujahidin telah berhasil menghancurkan 52 kenderaan militer, 3 tank, 11 panser, 18 truk dan ratusan tentara akhirnya Rusia menyatakan menyerah dan mundur dari kota Vedeno pada tanggal 30 Oktober 1995. Setelah banyak serangan lainnya, akhirnya pada Agustus tahun 1996 mujahidin dibawah pimpinan Shamil Basayev melakukan serangan besar-besaran ke Grozny ibukota Chechnya. Rusia pun kalah dan mundur total dari Chechnya. Lalu Khattab diangkat sebagai salah satu jenderal di Chechnya. Menurut data statistik resmi Rusia, tentara mereka yang tewas dalam perang selama 3 tahun di Chechnya lebih banyak daripada selama 10 tahun mereka perang di Afghanistan.

Beliau wafat

Khattab digelar sebagai ‘Khalid bin Walid zaman ini’. Beliau wafat memperoleh (Insya Allah) kesyahidan pada awal bulan Shafar 1423 H dalam usia 33 tahun akibat racun surat yang dibawakan oleh seorang utusan musuh. Sumber lain mengatakan bahwa makanannya mengandung racun yang ditaruh oleh seorang pengkhianat. Begitu terkenal dan diseganinya beliau di kalangan pembesar dunia mulai dari Rusia, AS, Bahkan sampai ke Jepang sana namun ketika beliau syahid satupun tidak ada chaneel tv arab yang memuat berita itu selain Aljazeera, sepertinya televise Arab sibuk dengan tarian-tarian gadis murahan dan acara-acara maksiat,, bahkan Aljazeera pun waktu itu menayangkan hal-hal yang berpotensi membuat kaum muslimin membenci jihad. Sebelumnya beliau sudah menikah dengan wanita dari Dagestan dan dikaruniai tiga anak, masing-masing bernama Sarah , Shalih dan Sajidah. Termasuk perkataan beliau yang masyhur di kalangan mujahidin adalah:

".قاتل عدوك قبل أن يغزوك ، فلا ننتظره حتى يغزونا ، ثم نصيح كما تصيح النساء ؛ بل متى رأينا أنه قد همَّ بنا فإن كان لنا قدرة أوقفناه حتى لا يتجرأ على بقية بلاد المسلمين."
"أخاف أن أموت فَطِيساً ( أي جثة لا قيمة لها ) بسرطان أو حادث ؛ ولكني أريد أن أموت" شهيداً."
Semoga pribadi-pribadi seperti Khattab ini ibarat semboyan pejuang RI " gugur satu tumbuh seribu " walhamdulillahi rabbil alamin.

Ditulis oleh: Ismail Nasution, Mahasiswafakultas Ushuluddin jurusan Hadits Universitas Al-Azhar Kairo (dari beberapa sumber)

Sisingamangaraja XII, Muslim Yang Taat

Baik Portugis, Spanyol, maupun Belanda ketika menginvasi suatu wilayah maka mereka akan memaksakan penduduk pribumi untuk masuk Kristen. Sebab itu, mereka ini selain diebut sebagai imperialis dan kolonialis, juga disebut sebagai perampok akidah. Hal ini bukan tanpa maksud ekonomis dan politis. Kaum Salib melakukan ini agar perlawanan rakyat dapat padam dengan sendirinya karena mereka akan menganggap penjajah sebagai saudara seiman.

Wilayah Tapanuli bisa dijadi contoh usaha Belanda dalam menjalankan politik kristenisasinya sebagai bagian dari strategi integral penjajahannya. J.PG. Westhof, seorang pekerja Belanda yang ditempatkan di Indonesia, menulis, “Menurut hemat kami, agar tetap menguasai daerah jajahan-jajahan kita, sebagian besar tergantung pada keberhasilan gerakan kristenisasi pada rakyat setempat. Baik bagi yang belum memeluk agama, maupun terhadap mereka yang Muslim”‘
Tidak ada catatan yang pasti sejak kapan Barat mencoba mengktistenkan Sumatera Utara. Namun di tahun 1824, dua pendeta Baptis AS bernama Munson dan Lyman ditemukan terbunuh di Sinaksak. Pada 1861 pengkristenan di wilayah ini kian kuat dengan acianya Rijnsche Zending di Padang Sidempuan. Pemerintah Belanda mengutus misionaris Nommensen dan Simoniet untuk menvebarkan Kristen di Tamah Batak. Atas jasanya, Belanda menganugerahkan bintang Qificer van Oraaje-Nassau kepada Nommensen (1911).

Di akhir abad ke-19, Sumatera nyaris seluruhnya sudah berada di dalam genggaman Belanda. Tinggal Aceh dan
Tapanuli yang belum menandatangani Kole I Tolkenng, sebuah perpanjian pendek yang menegaskan dan mengakui dominasi Belanda di bidang politik, ekonomi, dan sebagainya. Aceh dan Tapanuli di situ pihak berperang melawan Belanda di pihak lain. Di tengah gejolak politik dan ekonomi ini, juga serbuan misionaris, Si Singamangaraja XII dilantik menjadi Maharaja Negeri Toba.

Tidak seperti yang disangka banyak orang, Si Singamangaraja XII bukanlah pemeluk agama Palbegu atau Parmalim, namun seorang Muslim yang taat. Bukti-bukti tentang hal ini cukup banyak. Di antaranya adalah cap kerajaan yang berbunyi: “Inilah Cap Maharaja di negeri Toba. Kampung Bakara nama kotanya. Hijrah Nabi 1304 “. Cap ini dengan sendirinya menggambarkan betapa lekatnya Islam mempengaruhi diri Si Singamangaraja XII. Adapun huruf Batak yang masih dipergunakan, sama saja dengan yang dilakukan Diponegoro yang masih mempertahankan huruf Jawa dalam rnenulis surat.

Bendera perang Si Singamangaraja XII pun kental dengan ornamen Islam, yakni ada gambar kelewang serta matahari dan bulan. Sebuah koran Belanda pernah memberitakan agama Si Singamangaraja XII, antara lain: … VoIgens bericbten van de bevolking moat de togen,woordige titularis een 5 tak jaren geleden tot den Nam in bekeerd, dock hij wird geen fanatiek islamiet en oefende Been druk op .1j.ri angering nit am rich to bekeeren.” (1\lenurut kabar kabar dari penduduk, raja yang sekarang—maksud titularis adalah Si Singamangaraja XII—sejak lima tahun lalu telah memeluk Islam yang fanatik. Namun dia tidak memaksa orang orang sekelilingnya untuk menukar agama).

Koran Belanda di atas cukup jujur memaparkan Si Singamangaraja XII yang walau seornag raja Muslim namun tetap memberi kebebasan rakyatnya untuk memilih keyakinan. Beda dengan penyebaran Salib yang dilakukan Rijnsche Zending di Toba yang didukung kekuatan militer Belanda.

Dalam melawan Belanda, Si Singamangaraja XII bekerjasama dengan Panglima Nali dari Kerajaan Islam Minangkabau dan Panglima Teuku Mohammad dari Kerajaan Islam Aceh. Keislaman Si Singamangaraja XII membuatnya teguh dalam berjuang membela al-hag melawan kebathilan. Beliau tidak saja dianggap Raja namun juga Imam oleh rakyatnya. Menghadapi seorang pemimpin yang didukung penuh rakyatnya sendiri, Belanda akhirnya memakai cara licik. Ibu, Permaisuri, dan kedua putra Si Singamangaraja ditangkap. Belanda lalu membujuk agar Si Singamangaraja mau beruntiing, namun cara ini pun ternyata tidak mempan.

Akhirnya Belanda menurunkan pasukan besar-besaran dengan kekuatan penuh. Pada 17 Juni 1907, di bawah pimpinan Kapten Christofel, Belanda menggempur pusat pertahanan Si Singamangaraja. Walau terdesak, Si Singamangaraja menolak untuk menyerah. Ulama pejuang ini akhirnya menemui syahid bersama Lopian, puterinya tercinta.

Sumber: Eramuslim digest, edisi koleksi 9

Meluruskan Sejarah Kapitan Ahmad `Pattimura' Lussy

Tokoh Muslim ini sebenarnya bernama Ahmad Lussy, tetapi dia lebih dikenal dengan Thomas Mattulessy yang identik Kristen. Inilah Salah satu contoh deislamisasi dan penghianatan kaum minor atas sejarah pejuang Muslim di Maluku dan/atau Indonesia umumnya.

Nunu oli
Nunu seli
Nunu karipatu
Patue karinunu

(Saya katakan kepada kamu sekalian (bahwa) saya adalah beringin besar
dan setiap beringin besar akan tumbang tapi beringin lain akan menggantinya
(demikian pula) saya katakan kepada kamu sekalian (bahwa) saya adalah batu besar
dan setiap batu besar akan terguling tapi batu lain akan menggantinya).

Ucapan-ucapan puitis yang penuh tamsil itu diucapkan oleh Kapitan Ahmad Lussy atau dikenal dengan sebutan Pattimura, pahlawan dari Maluku. Saat itu, 16 Desember 1817, tali hukuman gantung telah terlilit di lehernya. Dari ucapan-ucapannya, tampak bahwa Ahmad Lussy seorang patriot yang berjiwa besar. Dia tidak takut ancaman maut. Wataknya teguh, memiliki kepribadian dan harga diri di hadapan musuh. Ahmad Lussy juga tampak optimis.

Namun keberanian dan patriotisme Pattimura itu terdistorsi oleh penulisan sejarah versi pemerintah. M Sapija, sejarawan yang pertama kali menulis buku tentang Pattimura, mengartikan ucapan di ujung maut itu dengan "Pattimura-Pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit". Namun menurut M Nour Tawainella, juga seorang sejarawan, penafsiran Sapija itu tidak pas karena warna tata bahasa Indonesianya terlalu modern dan berbeda dengan konteks budaya zaman itu.

Di bagian lain, Sapija menafsirkan, "Selamat tinggal saudara-saudara", atau "Selamat tinggal tuang-tuang". Inipun disanggah Tawainella. Sebab, ucapan seperti itu bukanlah tipikal Pattimura yang patriotik dan optimis.

Puncak kontroversi tentang siapa Pattimura adalah penyebutan Ahmad Lussy dengan nama Thomas Mattulessy, dari nama seorang Muslim menjadi seorang Kristen. Hebatnya, masyarakat lebih percaya kepada predikat Kristen itu, karena Maluku sering diidentikkan dengan Kristen.


Muslim Taat

Ahmad Lussy atau dalam bahasa Maluku disebut Mat Lussy, lahir di Hualoy, Seram Selatan (bukan Saparua seperti yang dikenal dalam sejarah versi pemerintah). Ia bangsawan dari kerajaan Islam Sahulau, yang saat itu diperintah Sultan Abdurrahman. Raja ini dikenal pula dengan sebutan Sultan Kasimillah (Kazim Allah/Asisten Allah). Dalam bahasa Maluku disebut Kasimiliali.

Menurut sejarawan Ahmad Mansyur Suryanegara, Pattimura adalah seorang Muslim yang taat. Selain keturunan bangsawan, ia juga seorang ulama. Data sejarah menyebutkan bahwa pada masa itu semua pemimpin perang di kawasan Maluku adalah bangsawan atau ulama, atau keduanya.

Bandingkan dengan buku biografi Pattimura versi pemerintah yang pertama kali terbit. M Sapija menulis, "Bahwa pahlawan Pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayah beliau yang bernama Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang terakhir ini adalah putra raja Sahulau. Sahulau bukan nama orang tetapi nama sebuah negeri yang terletak dalam sebuah teluk di Seram Selatan".

Ada kejanggalan dalam keterangan di atas. Sapija tidak menyebut Sahulau itu adalah kesultanan. Kemudian ada penipuan dengan menambahkan marga Pattimura Mattulessy. Padahal di negeri Sahulau tidak ada marga Pattimura atau Mattulessy. Di sana hanya ada marga Kasimiliali yang leluhur mereka adalah Sultan Abdurrahman.

Jadi asal nama Pattimura dalam buku sejarah nasional adalah karangan dari Sapija. Sedangkan Mattulessy bukanlah marga melainkan nama, yaitu Ahmad Lussy. Dan Thomas Mattulessy sebenarnya tidak pernah ada di dalam sejarah perjuangan rakyat Maluku.

Berbeda dengan Sapija, Mansyur Suryanegara berpendapat bahwa Pattimura itu marga yang masih ada sampai sekarang. Dan semua orang yang bermarga Pattimura sekarang ini beragama Islam. Orang-orang tersebut mengaku ikut agama nenek moyang mereka yaitu Pattimura.

Masih menurut Mansyur, mayoritas kerajaan-kerajaan di Maluku adalah kerajaan Islam. Di antaranya adalah kerajaan Ambon, Herat, dan Jailolo. Begitu banyaknya kerajaan sehingga orang Arab menyebut kawasan ini dengan Jaziratul Muluk (Negeri Raja-raja). Sebutan ini kelak dikenal dengan Maluku.

Mansyur pun tidak sependapat dengan Maluku dan Ambon yang sampai kini diidentikkan dengan Kristen. Penulis buku Menemukan Sejarah (yang menjadi best seller) ini mengatakan, "Kalau dibilang Ambon itu lebih banyak Kristen, lihat saja dari udara (dari pesawat), banyak masjid atau banyak gereja. Kenyataannya, lebih banyak menara masjid daripada gereja."

Sejarah tentang Pattimura yang ditulis M Sapija, dari sudut pandang antropologi juga kurang meyakinkan. Misalnya dalam melukiskan proses terjadi atau timbulnya seorang kapitan. Menurut Sapija, gelar kapitan adalah pemberian Belanda. Padahal tidak.

Leluhur bangsa ini, dari sudut sejarah dan antropologi, adalah homo religiosa (makhluk agamis). Keyakinan mereka terhadap sesuatu kekuatan di luar jangkauan akal pikiran mereka, menimbulkan tafsiran yang sulit dicerna rasio modern. Oleh sebab itu, tingkah laku sosialnya dikendalikan kekuatan-kekuatan alam yang mereka takuti.

Jiwa mereka bersatu dengan kekuatan-kekuatan alam, kesaktian-kesaktian khusus yang dimiliki seseorang. Kesaktian itu kemudian diterima sebagai sesuatu peristiwa yang mulia dan suci. Bila ia melekat pada seseorang, maka orang itu adalah lambang dari kekuatan mereka. Dia adalah pemimpin yang dianggap memiliki kharisma. Sifat-sifat itu melekat dan berproses turun-temurun. Walaupun kemudian mereka sudah memeluk agama, namun secara genealogis/silsilah/keturunan adalah turunan pemimpin atau kapitan. Dari sinilah sebenarnya sebutan "kapitan" yang melekat pada diri Pattimura itu bermula.


Perjuangan Kapitan Ahmad Lussy

Perlawanan rakyat Maluku terhadap pemerintahan kolonial Hindia Belanda disebabkan beberapa hal. Pertama, adanya kekhawatiran dan kecemasan rakyat akan timbulnya kembali kekejaman pemerintah seperti yang pernah dilakukan pada masa pemerintahan VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie). Kedua, Belanda menjalankan praktik-praktik lama yang dijalankan VOC, yaitu monopoli perdagangan dan pelayaran Hongi. Pelayaran Hongi adalah polisi laut yang membabat pertanian hasil bumi yang tidak mau menjual kepada Belanda. Ketiga, rakyat dibebani berbagai kewajiban berat, seperti kewajiban kerja, penyerahan ikan asin, dendeng, dan kopi.

Akibat penderitaan itu maka rakyat Maluku bangkit mengangkat senjata. Pada tahun 1817, perlawanan itu dikomandani oleh Kapitan Ahmad Lussy. Rakyat berhasil merebut Benteng Duurstede di Saparua. Bahkan residennya yang bernama Van den Bergh terbunuh. Perlawanan meluas ke Ambon, Seram, dan tempat-tempat lainnya.

Perlawanan rakyat di bawah komando Kapitan Ahmad Lussy itu terekam dalam tradisi lisan Maluku yang dikenal dengan petatah-petitih. Tradisi lisan ini justru lebih bisa dipertanggung jawabkan daripada data tertulis dari Belanda yang cenderung menyudutkan pahlawan Indonesia. Di antara petatah-petitih itu adalah sebagai berikut:

Yami Patasiwa
Yami Patalima
Yami Yama'a Kapitan Mat Lussy
Matulu lalau hato Sapambuine
Ma Parang kua Kompania
Yami yama'a Kapitan Mat Lussy
Isa Nusa messe
Hario,
Hario,
Manu rusi'a yare uleu uleu `o
Manu yasamma yare uleu-uleu `o
Talano utala yare uleu-uleu `o
Melano lette tuttua murine
Yami malawan sua mena miyo
Yami malawan sua muri neyo

(Kami Patasiwa
Kami Patalima
Kami semua dipimpin Kapitan Ahmad Lussy
Semua turun ke kota Saparua
Berperang dengan Kompeni Belanda
Kami semua dipimpin Kapitan Ahmad Lussy
Menjaga dan mempertahankan
Semua pulau-pulau ini
Tapi pemimpin sudah dibawa ditangkap
Mari pulang semua
Ke kampung halaman masing-masing
Burung-burung garuda (laskar-laskar Hualoy)
Sudah pulang-sudah pulang
Burung-burung talang (laskar-laskar sekutu pulau-pulau)
Sudah pulang-sudah pulang
Ke kampung halaman mereka
Di balik Nunusaku
Kami sudah perang dengan Belanda
Mengepung mereka dari depan
Mengepung mereka dari belakang
Kami sudah perang dengan Belanda
Memukul mereka dari depan
Memukul mereka dari belakang)

Berulangkali Belanda mengerahkan pasukan untuk menumpas perlawanan rakyat Maluku, tetapi berulangkali pula Belanda mendapat pukulan berat. Karena itu Belanda meminta bantuan dari pasukan yang ada di Jakarta. Keadaan jadi berbalik, Belanda semakin kuat dan perlawanan rakyat Maluku terdesak. Akhirnya Ahmad Lussy dan kawan-kawan tertangkap Belanda. Pada tanggal 16 Desember 1817 Ahmad Lussy beserta kawan-kawannya menjalani hukuman mati di tiang gantungan.

Nama Pattimura sampai saat ini tetap harum. Namun nama Thomas Mattulessy lebih dikenal daripada Ahmad Lussy atau Mat Lussy. Menurut Mansyur Suryanegara, memang ada upaya-upaya deislamisasi dalam penulisan sejarah. Ini mirip dengan apa yang terjadi terhadap Wong Fei Hung di Cina. Pemerintah nasionalis-komunis Cina berusaha menutupi keislaman Wong Fei Hung, seorang Muslim yang penuh izzah (harga diri) sehingga tidak menerima hinaan dari orang Barat. Dalam film Once Upon A Time in China, tokoh kharismatik ini diperankan aktor ternama Jet Li.

Dalam sejarah Indonesia, Sisingamangaraja yang orang Batak, sebenarnya juga seorang Muslim karena selalu mengibarkan bendera merah putih. Begitu pula Pattimura.

Ada apa dengan bendera merah putih? Mansyur merujuk pada hadits Imam Muslim dalam Kitab Al-Fitan Jilid X, halaman 340 dari Hamisy Qastalani. Di situ tertulis, Imam Muslim berkata: Zuhair bin Harb bercerita kepadaku, demikian juga Ishaq bin Ibrahim, Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basyyar. Ishaq bercerita kepada kami. Orang-orang lain berkata: Mu'adz bin Hisyam bercerita kepada kami, ayah saya bercerita kepadaku, dari Qatadah dari Abu Qalabah, dari Abu Asma' Ar-Rahabiy, dari Tsauban, Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah memperlihatkan kepadaku bumi, timur dan baratnya. Dan Allah melimpahkan dua perbendaharaan kepadaku, yaitu merah dan putih".

Demikianlah pelurusan sejarah Pattimura yang sebenarnya bernama Kapitan Ahmad Lussy atau Mat Lussy. Wallahu A'lam Bish Shawab.* (dari berbagai sumber)


swaramuslim.net

Napoleon Bonaparte seorang Muslim

Siapa yang tidak mengenal Napoleon Bonaparte, seorang Jendral dan Kaisar Prancis yang tenar kelahiran Ajaccio, Corsica 1769. Namanya terdapat dalam urutan ke-34 dari Seratus tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah yang ditulis oleh Michael H. Hart.

Karier militer Napoleon menyuguhkan paradoks yang menarik. Kegeniusan gerakan taktiknya amat memukau, dan bila diukur dari segi itu semata, bisa jadi dia bisa dianggap seorang jendral terbesar sepanjang jaman. Sebagai seorang yang berkuasa dan berdaulat penuh terhadap negara Prancis sejak Agustus 1793, seharusnya ia merasa puas dengan segala apa yang telah diperolehnya itu. Tapi rupanya kemegahan dunia belum bisa memuaskan batinnya, agama yang dianutnya waktu itu ternyata tidak bisa membuat Napoleon Bonaparte merasa tenang dan damai.

Akhirnya pada tanggal 02 Juli 1798, 23 tahun sebelum kematiannya ditahun 1821, Napoleon Bonaparte menyatakan ke-Islamannya di hadapan dunia Internasional. Namanya berubah menjadi ‘Aly (Ali) Napoleon Bonaparte’.

Apa yang membuat Napoleon ini lebih memilih Islam daripada agama lamanya, Kristen ?

Berikut penuturannya sendiri yang pernah dimuat di majalah Genuine Islam, edisi Oktober 1936 terbitan Singapura.
"I read the Bible; Moses was an able man, the Jews are villains, cowardly and cruel. Is there anything more horrible than the story of Lot and his daughters?"

"The science which proves to us that the earth is not the centre of the celestial movements has struck a great blow at religion. Joshua stops the sun! One shall see the stars falling into the sea... I say that of all the suns and planets,..."

"Saya membaca Bible; Musa adalah orang yang cakap, sedang orang Yahudi adalah bangsat, pengecut dan jahat. Adakah sesuatu yang lebih dahsyat daripada kisah Luth beserta kedua puterinya?" (Lihat Kejadian 19:30-38)

"Sains telah menunjukkan bukti kepada kita, bahwa bumi bukanlah pusat tata surya, dan ini merupakan pukulan hebat terhadap agama Kristen. Yosua menghentikan matahari (Yosua 10: 12-13). Orang akan melihat bintang-bintang berjatuhan kedalam laut.... saya katakan, semua matahari dan planet-planet ...."

Selanjutnya Napoleon Bonaparte berkata :

"Religions are always based on miracles, on such things than nobody listens to like Trinity. Yesus called himself the son of God and he was a descendant of David. I prefer the religion of Muhammad. It has less ridiculous things than ours; the turks also call us idolaters."

"Agama-agama itu selalu didasarkan pada hal-hal yang ajaib, seperti halnya Trinitas yang sulit dipahami. Yesus memanggil dirinya sebagai anak Tuhan, padahal ia keturunan Daud. Saya lebih meyakini agama yang dibawa oleh Muhammad. Islam terhindar jauh dari kelucuan-kelucuan ritual seperti yang terdapat di dalam agama kita (Kristen); Bangsa Turki juga menyebut kita sebagai orang-orang penyembah berhala dan dewa."

Selanjutnya :
"Surely, I have told you on different occations and I have intimated to you
by various discourses that I am a Unitarian Musselman and I glorify the prophet Muhammad and that I love the Musselmans."

"Dengan penuh kepastian saya telah mengatakan kepada anda semua pada kesempatan yang berbeda, dan saya harus memperjelas lagi kepada anda di setiap ceramah, bahwa saya adalah seorang Muslim, dan saya memuliakan nabi Muhammad serta mencintai orang-orang Islam."

Akhirnya ia berkata :
"In the name of God the Merciful, the Compassionate. There is no god but God, He has no son and He reigns without a partner."

"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada Tuhan selain Allah. Ia tidak beranak dan Ia mengatur segala makhlukNya tanpa pendamping."

Napoleon Bonaparte mengagumi Al-Quran setelah membandingkan dengan kitab sucinya terdahulu, Alkitab. Akhirnya ia menemukan keunggulan-keunggulan Al-Quran, juga semua cerita yang melatar belakanginya.

Dalam buku yang berjudul ‘Bonaparte et I'Islarn oleh Cherlifs, Paris, halaman 105’, Napoleon Bonaparte berkata sebagai berikut: "I hope the time is not far off when I shall be able to unite all the wise and educated men of all the countries and establish a uniform regime based on the prinsiples of the Qur'an wich alone can lead men to happiness.”

“Saya meramalkan bahwa tidak lama lagi akan dapat dipersatukan semua manusia yang berakal dan berpendidikan tinggi untuk memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan prinsip--prinsip ajaran Islam, karena hanyalah Qur'an itu satu-satunya kebenaran yang mampu memimpin manusia kepada kebahagiaan.”

Beberapa sumber lain yang menyatakan ke-Islaman beliau:

•Buku ‘Satanic Voices - Ancient and Modern’ dengan penulis David M. Pidcock (1992 ISBN: 1-81012-03-1), pada hal. 61
•Surat kabar Perancis ‘Le Moniteur’, yang menulis bahwa beliau masuk Islam pada tahun 1798.
•Buku ‘Napoleon And Islam’ dengan penulis C. Cherfils (ISBN: 967-61-0898-7).
Islam hadir tidak hanya mayoritas di suatu negara tapi juga sebagai minoritas khususnya di benua Eropa dan Amerika. Napoleon Bonaparte adalah salah satu contoh dari pribadi muslim yang sukses sebagai minoritas di Perancis.
Meskipun pada akhirnya Napoleon dimakamkan secara Kristen di Perancis pada tgl 15 Desember 1840 di gereja Paris, namun sepertinya hal tersebut sebagai sesuatu untuk mengaburkan fakta bahwa beliau adalah seorang Muslim. Sama halnya di Indonesia, Pattimura yang seorang muslim bahkan cicitnya menyatakan mereka adalah muslim, lalu tiba-tiba menjadi Thomas Mattulesi Pattimura.

Terlepas dari semua hal tersebut, kiranya kita mesti merenungkan ucapan beliau tidak lama setelah mempelajari isi Al-Quran dan sebelum masuk Islam; yang pertama menguntungkan kaum muslimin dan yang kedua membahayakan mereka. Ucapan yang keluar dari mulut politikus besar ini dan menguntungkan kaum muslimin adalah, "Aku telah belajar dari buku ini, dan aku merasa bahwa apabila kaum muslimin mengamalkan aturan-aturan komprehensif buku ini, maka niscaya mereka tidak akan pernah terhinakan."

Adapun kata-kata yang membahayakan kaum muslimin adalah, "Selama Al-Quran ini berkuasa di tengah-tengah kaum muslimin, dan mereka hidup di bawah naungan ajaran-ajarannya yang sangat istimewa, maka kaum muslimin tidak akan tunduk kepada kita, kecuali bila kita pisahkan antara mereka dengan Al-Quran."

Wallahu a’lam.


Referensi :
1. Memoirs of Napoleon Bonaparte by Louis Antoine Fauvelet de Bourrienne edited by R.W. Phipps. Vol. 1 (New York: Charles Scribner's Sons, 1889) p. 168-169. http://chnm.gmu.edu/revolution/d/612/
2. 'Napoleon And Islam' by C. Cherfils. ISBN: 967-61-0898-7 http://www.shef.ac.uk/~ics/whatis/articles/napoleon.htm
3. Satanic Voices - Ancient and Modern by David M. Pidcock, (1992 ISBN: 1-81012-03-1), it states on page 61, that the then official French Newspaper, Le Moniteur, carried the accounts of his conversion to Islam, in 1798 C.E

Indian Sudah Memeluk Islam

Colombus menjejakkan kakinya di Amerika di akhir abad ke-15 Masehi. Lima abad sebelum Colombus tiba, para pelaut Muslim dari Granada dan Afrika Barat sudah menjejakkan kaki di daratan-benua yang masih perawan dan hanya ditinggali oleh suku-suku asli yang tersebar di beberapa bagiannya.

Imigran Muslim pertama di daratan ini tiba sekira tahun 900 Masehi sampai setengah abad kemudian pada masa kekuasaan Dinasti Umayyah. Salah satunya bernama Khasykhasy Ibn Said Ibnu Aswad dari Cordova. Orang-orang Islam inilah yang mendakwahkan Islam pada suku-suku asli Amerika. Sejumlah suku Indian Amerika pun telah memeluk Islam saat itu antara lain suku Iroquois dan Alqonquin.

Lalu, setelah jatuhnya Granada tahun 1492, yang kemudian disusul oleh gerakan Inkuisisi yang dilakukan Gereja terhadap orang-orang Islam dan Yahudi di Spanyol, maka imigran kedua tiba di Amerika sekira pertengahan abad ke-16 Masehi. Tahun 1539, Raja Spanyol, Carlos V, melarang bagi Muslim Spanyol hijrah ke Amerika.

Menurut prasasti berbahasa Arab yang ditemukan di Mississipi Valey dan Arizona, dikatakan jika orang-orang Islam yang datang ke daratan ini juga membawa gajah dari Afrika.

Colombus sendiri datang ke Amerika lima abad kemudian. Dalam ekspedisi pertamanya, Colombus dibantu dua nakhoda Muslim bersaudara bernama Martin Alonzo Pizon yang memimpin kapal Pinta dan Vicente Yanez Pizon yang ada di kapal Nina. Kedua bersaudara ini masih kerabat dari Sultan Maroko dari Dinasti Marinid, Abuzayan Muhammad III (1362-1366).

Catatan harian Colombus menyatakan jika pada hari Senin, 21 Oktober 1492, ketika berlayar di dekat Gibara di tenggara pantai Kuba, mereka mengaku telah melihat sebuah masjid dengan menaranya yang tinggi yang berdiri di atas puncak bukit yang indah.

Doktor Barry Fell dari Oxford University juga menemukan jika berabad sebelum Colombus tiba di Amerika, sekolah-sekolah Islam sudah tersebar di banyak wilayah. Antara lain di Valley of Fire, Allan Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon, Washoe, Mesa Verde di Colorado, Hickison Summit Pass di Nevada, Mimbres Valley di Mexico, dan Tipper Canoe-Indiana. Di berbagai kota besar Amerika Serikat. Di tengah kota Los Angeles, terdapat daerah bernama Alhambra, juga nama Teluk El-Morro dan Alamitos. Juga nama-nama seperi Andalusia, Aladdin, Alla, Albani, Alameda, Almansor, Almar, Amber, Azure, dan La Habra. Semuanya nama Islam.

Di tengah Amerika, dari selatan hingga Illinois, terdapat nama-nama kota kecil seperti Albany, Atalla, Andalusia, Tullahoma, dan Lebanon. Di negara bagian Washington juga ada nama daerah Salem. Di Karibia yang juga berasal dari kata Arab, terdapat nama Jamaika dan Kuba, yang berasal dari bahasa Arab “Quba”. Ibukota Kuba, Havana juga berasal dari bahasa Arab “La Habana”.

Seorang sejarawan bernama Dr. Yousef Mroueh menghitung, di Amerika Utara ada sekurangnya 565 nama Islam pada nama kota, sungai, gunung, danau, dan desa. Di Amerika Serikat sendiri ada 484 dan di Canada ada 81.

Dua kota suci umat Islam, Mekkah dan Madinah, nama keduanya juga telah ditorehkan para pionir Muslim di tanah Amerika jauh sebelum Colombus lahir. Nama Mecca ada di Indiana, lalu Medina ada di Idaho, New York, North Dakota, Ohio, Tenesse, Texas, Ontario-Canada. Bahkan di Illinois ada kota kecil bernama Mahomet yang berasal dari nama Muhammad.

Suku-suku asli Amerika ternyata juga banyak yang berasal dari nama Arab, antara lain Suku Apache, Anasazi, Arawak, Cherokee, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mohigan, Mohawk, Nazca, Zulu dan Zuni. Bahkan kepala suku Indian Cherokee yang terkenal, Se-quo-yah yang menciptakan silabel huruf Indian yang disebut Cherokee Syllabari pada 1821 ternyata seorang Muslim dan senantiasa mengenakan sorban, bukan ikat kepala dari bulu burung seperti yang ada di film-film wild-west ala Hollywood.

Beberapa kepala suku Indian yang juga selalu mengenakan sorban di antaranya Sioux, Chippewa, Yuchi, Iowa, Sauk, Creek, Kansas, Miami, Potawatomi, Fox, Seminole, dan Winnebago. Foto-foto para kepala suku Indian tersebut yang bersorban saat ini masih disimpan di berbagai museum dan arsip nasional Amerika, antara lain yang ada di Philadelphia. Foto-foto itu berasal dari tahun 1835 dan 1870.


Wong Fei Hung seorang Muslim

Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kungfu dalam film "Once Upon A Time In China" Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong, Jet Li. Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?

Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, Ahli Pengobatan, dan Ahli Beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China. Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China.

Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong.

Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.

Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.
Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch’in yang korup dan penindas. Dinasti Ch’in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam.

Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung sukses melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang legendaris. Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch’in pada 1734.

Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Ch’in yang datang dari Manchuria (sekarang kita mengenalnya sebagai Korea). Jika saja pemerintah Ch’in tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Ch’in.

Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan Jurus Cakar Macan dan Jurus Sembilan Pukulan Khusus. Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.

Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai cobaan. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia Canton. Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena istri-istrinya meninggal dalam usia pendek. Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya.

Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum mustad’afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin, akan dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang dimilikinya. Wong Fei-Hung wafat dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia, salah satu pilihan hidup yang diberikan Allah kepada seorang muslim selain mati Syahid. Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Alah Swt dan semoga segala kebaikannya menjadi teladan bagi kita, generasi muslim yang hidup setelahnya. Amin.

--------------
http://en.wikipedia.org/wiki/Wong_Fei_Hung
http://www.wongfeihung.com/
http://www.abdurrohim.web.id/index.php?option=com_content&view=article&id=312:wong-fei-hung-adalah-muslim-dan-berasal-dari-keluarga-muslim&catid=65:sejarah&Itemid=170
http://majalahummatie.wordpress.com/2009/01/12/wong-fei-hung-adalah-seorang-muslim/

Jumat, 18 Desember 2009

Hutan Rimba Meratus

Hutan Rimba di Pegunungan Meratus adalah salah satu paru-paru dunia yang tersisa. Hutan di pegunungan ini banyak menyimpan kekayaan alam seperti tambang dan hasil hutan sehingga membuat banyak pihak meliriknya, namun apakah bijak kita mengorbankan sisa-sisa warisan alam ini untuk kepentingan sesaat...? Tentu tidak. Sebesar apapun nilai ekonomis yang dihasilkan masih tidak sebanding dengan kerusakan yang akan di timbulkan akibat mengeksploitasi alam Meratus. Saat ini belum ada teknologi yang ramah lingkungan untuk pertambangan dan hasil hutan, di tambah Sumber Daya Manusian kita yang sangat tidak profesional dalam pengelolaannya.
Semoga alam Meratus tetap lestari sepanjang masa sehingga anak cucu kita bisa turut menikmati keindahan "surga" alam yang di anugerahkan sang Pencipta Allah SWT